DINAMIKA PUBERTAS ANTARA IBU DAN ANAK

Banyak remaja yang menyatakan perasaan takut, malu dan bingung ketika mengalami menstruasi pertama kali. Mereka menyatakan bahwa pubertas merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan. Mereka kurang memahami bahwa hal tersebut adalah proses fisiologi. Pada kondisi seperti ini, peran ibu sangat dibutuhkan dalam membantu remaja mengenali masa pubertas. Sebesar 62% remaja putri menyatakan bahwa ibu merupakan sumber utama mereka dalam mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keingintahuan anak tentang pubertas dan kekhawatiran ibu dalam memberikan komunikasi tentang pubertas. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Responden penelitian adalah ibu yang memiliki anak perempuan usia 9 – 10 tahun dengan jumlah sampel sebanyak 43 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 62.8% anak perempuan pernah bertanya kepada ibunya tentang pubertas ataupun perubahan tubuh yang dialaminya. Ibu merupakan orang terdekat bagi remaja putri. Namun masih terdapat rasa khawatir sebanyak 46.5% pada ibu untuk menyampaikan ataupun memberikan edukasi tentang Pubertas kepada remaja putri. Kekhawatiran ibu muncul dapat juga disebabkan karena adanya hambatan komunikasi dalam berdiskusi kepada anaknya, norma yang berlaku, serta adanya beberapa mitos, dan rasa tidak percaya diri ataupun malu.

- oleh Ismiyati, Darti Rumiatun, Suryo Ediyono

Tentang SIPUSWITA

aplikasi yang dikembangkan oleh DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN MOJOKERTO untuk mengetahui literasi seputar wanita dan anak.