Kesehatan reproduksi adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proes reproduksi, terutama menyangkut pada remaja, dimana pada masa remaja terjadinya perubahan - perubahan yang secara menyeluruh, dimulai secara biologi, psikologi, dan sosial. Jika perubahanperubahan ini tidak dilakukan secara tepat, maka akan menimbulkan masalah-masalah remaja, terutama dalam perilaku kesehatan reproduksi : seksual yang akan berdampak buruk seperti berhubungan badan sebelum menikah yang akan mengakibatkan hamil diluar nikah, dikucilkan oleh keluarga dan masyarakat, terputusnya jenjang pendidikan, depresi dan masih banyak lagi dampakdampak buruk yang akan terjadi. Jenis penelitian ini adalah penelitian adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas X dan XI di SMAN 13 Merangin dengan jumlah sampel sebanyak 100 sampel, pengambilan sampel menggunakan propotional random sampling. Analisa data menggunakan analisis spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan pengetahuan dengan perilaku kesehatan reproduksi (p-value 0,196). Serta terdapat hubungan religiusitas dengan perilaku kesehatan reproduksi (p-value 0,046). Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa pengetahuan bukan salah satu faktor penentu apakah perilaku kesehatan reproduksi remaja menyimpang atau tidak sehingga ada faktor lain yang mempengaruhi, sedangkan untuk religiusitas ini dapat disimpulkan bahwa jika semakin tinggi tingkat religiusitas seorang remaja maka semakin rendah pula perilaku reproduksi yang menyimpang.
- oleh Riki Gustiawan, Muthia Mutmainnah, Kamariyah
aplikasi yang dikembangkan oleh DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN MOJOKERTO untuk mengetahui literasi seputar wanita dan anak.