KESEHATAN REPRODUKSI PEREMPUAN DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF GENDER

Kesehatan reproduksi perempuan merupakan hal yang penting bagi perempuan di Indonesia. Masalah reproduksi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seksual dan tubuh manusia yang melibatkan masalah kesehatan biologis bagi perempuan. Seperti dalam data Catatan Tahunan (CATAHU) 2020, Komnas Perempuan menyebutkan terjadi peningkatan perempuan terinfeksi HIV hingga 203 kasus dibandingkan tahun sebelumnya. Kesehatan reproduksi juga berkaitan dengan hal non biologis seperti pemenuhan hak reproduksi perempuan, ketidakmampuan perempuan dalam mengambil keputusan reproduksi, serta sikap dan perilaku di lingkungan sekitar yang cenderung mengutamakan laki-laki. Isu gender sangat erat kaitannya dengan kesehatan reproduksi perempuan. Perempuan yang mengalami penyakit reproduksi cenderung mendapat perlakuan kekerasan fisik dan seksual hingga diskriminasi yang dihadapi perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun kesadaran baik dari sisi laki-laki maupun perempuan tentang kesehatan reproduksi perempuan dan pemenuhan hak reproduksi perempuan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan di Indonesia masih belum sempurna dalam mengontrol kesehatan reproduksi dan hak-hak reproduksi. Perspektif gender berkaitan dengan kesehatan reproduksi perempuan. Perempuan sangat dirugikan karena sulitnya memperoleh dukungan dan rendahnya partisipasi mereka dalam kesehatan reproduksi perempuan.

- oleh Frieda Farchiyah, Rifqy Fikri Sukmawan, Tiar Septika Kurniawati Purba, Anisa Bela, Imtinan

Tentang SIPUSWITA

aplikasi yang dikembangkan oleh DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN MOJOKERTO untuk mengetahui literasi seputar wanita dan anak.