PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI DI SEKOLAH DASAR

Latar Belakang : Pendidikan di Sekolah memainkan peranan penting dalam meningkatkan pengetahuan bagi para peserta didik, demikian pula tentang pendidikan seks. Selama pendidikan seks yang terimplementasi materi pengenalan organ-organ seksual, bentuk- bentuk pelanggaran, bahaya atau dampaknya. Selajutnya anak-anak secara mandiri berusaha mencari pengetahuan lain untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Usulan pendidikan kesehatan reproduksi diberikan melalui sekolah merupakan fenomena yang menarik. Sekolah sebagai tempat mempersiapkan anak-anak menjadi anggota masyarakat, kini juga dituntut memberikan pendidikan kesehatan reproduksi yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku (Tukiran, 2010).Tujuan : Untuk mengetahui perubahan pengetahuan kesehatan reproduksi siswa Sekolah Dasar. Metodologi : Penelitian quasi experiment dengan populasi siswa kelas 5 SD Muhammadiyah Macanan, Ngemplak, Sleman. Sampel diambil quota sampling Data dianalisis univariat untuk melihat karakteristik responden dan masing-masing variabel. Untuk melihat pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi digunakan analisis paired ttest. Hasil : Perilaku rata- rata mean sebelum pendidikan (pretest) sebesar 19,22 dan sesudah sesudah (posttest) 23,16. Nilai p: 0,000 atau < 0,05 sehingga perbedaan ini dikatakan signifikan (efektif). Kesimpulan: Ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan reproduksi di Sekolah Dasar.

- oleh Soepri Tjahjono Moedji Widodo & Vio Nita

Tentang SIPUSWITA

aplikasi yang dikembangkan oleh DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN MOJOKERTO untuk mengetahui literasi seputar wanita dan anak.